Welcome to Yoroi Fighter [鎧 ファ板] Series. This is a new Fan Made tokusatsu. Enjoy it every week. And share it to your friends. TQ :3

Minggu, 28 Juni 2015

Yoroi Fighter Raishin, Episode 1

Yoroi Fighter Raishin
1st Gate : Awal Kekacauan dan Bangkitnya Pendekar Petir
[the Beginning of the Chaotic and the Rise of the Lightning Fighter]


Shibuya, Tokyo, 4 Februari 2015

Pembawa Acara Berita : “Kekacauan timbul akhir-akhir ini di seluruh Tokyo. Fenomena aneh timbul di langit Shibuya. Terlihat seperti yang anda saksikan, nampak retakan di langit yang menggegerkan masyarakat sekitar. Sekarang bersama rekan kami yang ada di lokasi kejadian sedang mewawancarai dewan keamanan tingkat tinggi milik polisi Jepang. Kepada rekan kami disilahkan.”
Reporter : “Professor Yuuki bisa tolong anda jelaskan fenomena apa yang sedang terjadi? Dan adakah dampak yang akan ditimbulkan dari fenomena ini?”
Prof. Yuuki : “Untuk saat ini tim kami sedang mengidentifikasi fenomena ini, jadi kami belum dapat memastikan tentang fenomena ini. Tapi tim kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan misteri dari fenomena ini. Dan kami tentunya akan menetralisir segala dampak buruk yang ada.”
            Tiba-tiba ada seorang nenek tua menghampiri reporter dan merebut mikrofon dan ia melihat ke kamera seraya berkata.
Nenek Tua : “Celah dimensi telah muncul! Bencana akan datang! Para Aragami dari Makai (Dunia iblis) akan menghancurkan dunia kita (Sekai/dunia manusia)! Selamatkan diri kalian! Hahahahahahaha!!!”
            Setelah itu nenek itu pun mati dengan tubuh hancur menjadi debu dan tersedot ke celah dimensi tersebut. Semua orang di area sekitar retakan celah dimensi pun panik dan berlarian menjauhi lokasi. Kini Shibuya telah ditetapkan menjadi daerah siaga 1 bencana gaib.

Shinjuku, Tokyo, 4 Februari 2015

May : “Kau lihat kan, Arashi? (May mematikan televisi) Para Aragami mulai mencoba untuk menghubungkan Makai dengan dunia kita. Bila hal itu terjadi, tentu dunia kita akan mengalami kehancuran karena bencana skala besar akibat terhubungnya dua dunia yang dari awal memang sudah terpisah.”
Arashi : “Aku sudah tau akan hal itu.”
May : “Tapi kenapa kau agak terlihat santai!? (ucap May agak marah)”
Arashi : “Aku sudah tahu itu dari si Kakek Tua. Aku akan segera membuka segel Raishinmaru bila situasi semakin memburuk.”
May : “Bagus lah kalau kau tahu situasinya. Kukira kau ini masih bodoh seperti dulu.”
Arashi : “Aku telah menjaga kuil ini (kuil Hanazomo) sejak kakek tua itu masih hidup. Dia mengajari ku banyak hal. Bahkan ia mewariskan Raishinmaru kepadaku 3 tahun yang lalu saat ia telah mencapai usianya.”
May : “(bergumam dalam hati) Ayah semoga saja Arashi bisa menjaga kuil dan melindungi dunia ini, seperti apa yang kau harapkan darinya.”

Adachi, Tokyo, 1 Maret 2015

            Saat rapat konferensi tingkat tinggi di markas besar Dewan Penanganan Bencana Gaib (Anti Magical Disaster Organization/AMDO) di Adachi.
Komandan : “Professor, bagaimana penelitian tentang celah dimensi sejauh ini?”
Prof. Yuuki : “Retakan celah dimensi di Shibuya semakin hari semakin meluas. Meski diameter retakan celah tersebut baru lima puluh sentimeter, tetapi tim kami tetap belum bisa untuk menetralisir ataupun menghilangkan retakan tersebut. Berdasarkan data yang telah kami peroleh, di akhir bulan juni nanti diameter retakan celah dimensi tersebut dapat mencapai dua meter lebih.”
Komandan : “Sepertinya hal yang telah diramalkan oleh si Pendeta Matsuri pada masa lampau akan menjadi kenyataan.”
Shiro : “Tentu saja! Ramalannya memang selalu akurat. Wkwkwk. Para Aragami dari Makai akan menghancurkan dunia ini. (Shiro tertawa terbahak-bahak)”
Prof. Yuuki : “Shiro! Jaga sikapmu! Kita sedang rapat! Kau seharusnya…”
Shiro : “(memotong ucapan Prof. Yuuki) Itu adalah kenyataan. Kau saja tak mampu berbuat apa-apa jadi diamlah. Wkwkwk.”
Prof. Yuuki : “Cih (celetuk Prof. Yuuki sambil memalingkan wajahnya)! Terserah kau saja!”
Komandan : “Shiro, apakah kau bisa mengendalikan Shivermaru sepenuhnya?”
Shiro : “Tentu saja, warisan nenek bodoh itu bagaikan mainan anak kecil bagi ku.”
Prof. Yuuki : Komandan, bagaimana kalau kita membuat Artificial Sistem berdasarkan Shivermaru? Ini tentu akan lebih efektif dari pada kita hanya mencoba untuk melenyapkan retakan tersebut yang hingga sekarang hasilnya nihil.”
Komandan : Bagaimana, Shiro? Maukah kau meminjamkan Shivermaru kepada Prof. Yuuki?”
Shiro : Terserah saja. Kau harus cepat Yuuki-chan, atau… Duar! Bumi akan hancur. Wkwkwk.”
Prof. Yuuki : “ Cih! Baiklah.”
            AMDO pun memulai proyek pembuatan Artificial Sistem berdasarkan Shivermaru. Proyek berjalan degan baik, namun memakan waktu yang cukup lama. Mengantisipasi hal itu, AMDO mempersenjatai pasukannya dengan persenjataan anti Aragami yang terlebih dahulu di ciptakan oleh Prof. Yuuki.

Shibuya, Tokyo, 28 Juni 2015

            Retakan celah dimensi kini diameternya telah mencapai dua setengah meter dan mengeluarkan dentuman petir. Retakan tersebut nampak tidak stabil. Arashi berdiri dan bersiap dengan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Arashi : “Ini akan segera dimulai. Kakek tua kuharap kau memberkahi ku dan Raishinmaru.”
            Retakan celah dimensi pun meledak dan melebar hingga radius tiga kilometer sepanjang Shibuya. Para Aragami dari Makai pun bermunculan.
Para Aragami : “Kya! Hancurkan semua! Bunuh semua! Kya!”

Adachi, Tokyo, 28 Juni 2015

            Mendengar kabar kemunculan para Aragami, AMDO pun menerjunkan seluruh pasukannya untuk mensterilkan Shibuya dan membasmi para Aragami. Operasi tersebut dipimpin oleh Komandan tertinggi AMDO, Hayama.
Komandan : “Sterilkan wilayah! Basmi setiap Aragami yang kalian jumapai! Dan evakuasi penduduk sebanyak mungkin!”
Pasukan AMDO : Siap, Pak!
Komandan : “Laksanakan!”

Shibuya, Tokyo, 28 Juni 2015

            Para pasukan AMDO tiba di Shibuya langsung dihadang oleh para Aragami yang jumlahnya telah ribuan lebih. Pasukan turun dari kendaraan dan langsung menyerang para Aragami. Pertempuran sengit antara tujuh ratus orang pasukan AMDO dan ribuan Aragami pun tak terelakan. Shibuya menjadi medan pertarungan antara dua dunia.
            Sementara itu, Arashi masih memandangi retakan celah dimensi. Para Aragami terus bermunculan dari retakan tersebut. Semakin banyak dan semakin banyak. Beberapa dari Aragami meraskan aura kemarahan dari Arashi dan mereka pun berlarian menuju Arashi. Arashi pun menancapkan Raishinmaru ke tanah sambil tetap digenggam unjung pengangan pedang nya dengan tangan kiri, sementara tangan kanan nya membuat segel.
Arashi : “First gate open! Raishin~Ken!”
            Setelah menggerakkan tangan kanan untuk membuka segel gerbang pertama, muncul sebuah gerbang besar di hadapan Arashi dan gerbang tersebut mementalkan beberapa Aragami yang tepat berada di tempat kemunculan gerbang tersebut. Gerbang tersebut perlahan mendekati Arashi, lalu menabrak Arashi, dan kemudian terbuka seolah-olah Arashi keluar dari dalam gerbang tersebut. Arashi berubah menjadi sesosok prajurit berzirah merah dengan garis aksen berwarna emas. Kemudian petir dari langit menyambar Rashinmaru dan mengubah bentuk Raishinmaru menjadi Ken Raishinmaru. Para Aragami terdiam sejenak.
Arashi : “Majulah kalian semua! Akan ku habisi kalian hingga tak bersisa!”
Aragami : “Yoroi Fighter…”
            Arashi pun berlari menuju para Aragami dan menebasnya dengan katananya satu persatu. Dan kemudian diteruskan dengan tebasan memutar. Dua puluh Aragami telah lenyap di tangan Arashi.
Arashi : “Heh! Yoroi Fighter!? Boleh juga. Kupakai nama itu. Matilah kalian!”
            Arashi kembali berlari menuju para Aragami dan dengan gagahnya ia menumbangkan para Aragami satu-persatu tanpa perlawanan yang berarti. Sementara itu, pasukan AMDO juga berhasil menumbangkan para Aragami, meski tidak secepat Arashi, perlahan-lahan namun pasti. Satu-persatu Aragami berhasil mereka tumbangkan.
            Setelah tiga jam terbuka, retakan celah dimensi tersebut pun kembali menyusut menjadi ukuran semula, diamenternya kembali menjadi dua setengah meter dan tidak ada lagi Aragami yang keluar dari retakan celah dimensi tersebut. Para pasukan AMDO kian giat menggempur para Aragami yang tersisa.
Arashi : “Mereka sudah mulai bosan dikalahkan rupanya (gumam Arashi dalam hati).”
            Tanpa ampun satu-persatu Aragami dilenyapkan oleh Arashi. Kekuatan Arashi masih belum terbendung dengan jumlah yang banyak dari para Aragami. Aragami semakin liar mengayunkan katana nya menebas para Aragami.
            Tak terasa dua ribu Aragami telah dilenyapkan oleh para pasukan AMDO. Tak ada lagi Aragami yang menghampiri mereka, semua punah tak bersisa. Komandan memerintahkan pasukan AMDO untuk menyisir seluruh pelosok Shibuya untuk mensterilkannya dari Aragami yang tersisa.
            Kini tinggal tiga Aragami tepat di hadapan Arashi. Arashi kemudian mengayunkan katananya, menusuk, kemudian menghunuskan katananya. Lenyaplah tiga Aragami tersebut dikalahkan oleh Arashi. Arashi pun melepas segel perubahannya dan kembali kewujud manusianya.
Arashi : “Huh… Kaya kecoa aja mereka, banyak banget. Dasar kakek tua sialan berani-beraninya dia ngasih tugas seenaknya. Huh…”
            Tiba-tiba Shiro datang dan menghampiri Arashi.
Shiro : “Plok… Plok… Plok… (Shiro bertepuk tangan sambil tersenyum miris setelah melihat aksi Arashi) Lumayan juga buat seorang pemula, Yoroi Fighter Raishin (ejek Shiro dengan nada merendahkan).”
Arashi : “(menoleh kearah Shiro) Shiro?”

--- to be continued ---

Yoroi Fighter Raishin
--- Next Episode ---
2nd Gate : Pertempuran di Kuil Hanazomo
[the Battle in Hanazomo Temple]
Preview:
            Arashi bertemu dengan Shiro. Apakah yang terjadi di antara mereka berdua? Bagaimana Arashi dan Shiro saling kenal? Kemudian kemunculan Shirei Aragami, Biitoru, yang kekuatannya setara dengan Yoroi Fighter Raishin. Bagaimana Arashi menghadapinya?
            Nantikan kelanjutannya, @ 5 July 2015


Story by : Arief Fathurrahman Wahid | FW Foundation

Visit this link too :
http://yfseries.blogspot.com/
https://www.facebook.com/yoroifighter2015

0 komentar:

Posting Komentar

X-Steel - Link Select 2